Blitar - Kekunaan
atau Candi Mleri terletak di Desa Bagelenan, Kecamatan Srengat, Kabupaten
Blitar di kaki Gunung Pegat, kira-kira 9.7 km dari barat pusat Blitar. Letaknya
berdekatan dengan situs Pertapaan Dewi Kilisuci (peninggalan
dari Kerajaan Kadiri) yang terletak di puncak Gunung Pegat. Terdapat 8 makam di
sini, 6 makam prajurit di luar ruangan dan 2 makam di dalam ruangan, yaitu
makam raja dan istrinya dalam komplek kekunaan ini. Pembuktian lainnya terpahat di balik arca
durga, dengan angka tahun 1102 saka. Di
Kekunaan Mleri ini diyakini sebagai makam raja Singasari III, yang bergelar Sri
Wisnu Wardhana. Nama aslinya adalah Ranggawuni, yang merupakan putra Anusapati
atau cucu Tunggul Ametung dengan Ken Dedes. Abu sang raja di bagi menjadi tiga,
yang pertama diletakkan di Candi Mleri, yang kedua lagi diletakkan Candi Jago ,Singosari-Malang,
sedang sisanya dilarung di laut selatan.
Kekunaan
Mleri atau Candi Mleri adalah reruntuhan candi yang sebagian batu-batu candinya
disusun menjadi komplek makam. Dikawasan ini tersimpan berbagai artefak-artefak
seperti antefik, kala, lingga, prasasti, relief-relief yang indah, swastika,
dan yoni. Berikut diskripsi dari artefak-artefak yang tersimpan di Kekunaan
Mleri: Antefik. Antefik
adalah unsur bangunan yang berfungsi sebagai hiasan bagian luar bangunan candi
dalam bentuk segitiga meruncing. Ada
Bertari Durga yang bertangan 4,
apabila marah tangannya bisa menjadi 12. Kala. Penggambaran
kala sering dilengkapi dengan tangan bercakar dan semacam tanduk di bagian
kepala. Kala bisanya terletak di bagian ambang pintu maupun di atas
relung-relung candi. Ada
Condrosengkolo dengan 1 hidung, 2 mata, 2 telinga, dan 2 tangan yang di gabung
1222, ini memiliki arti makam ini sudah ada sejak tahun
1222 M. .Lingga. Lingga
adalah simbol aspek pria, juga sebagai penggambaran Dewa Siwa, memiliki 8 sisi. Swastika. Swastika adalah semacam
penunjuk arah atau kompas. Yoni. Yoni
adalah simbol aspek wanita yang juga merupakan penggambaran istri Dewa Siwa
(dewa dalam agama Hindu). Biasanya digambarkan dalam kesatuannya dengan lingga.
Berdasarkan adanya lingga dan yoni, diperkirakan bahwa latar belakang keagamaan
dari Kekunaan Mleri adalah agama Hindu. Dulunya diatas yoni ini terdapat
miniatur candi, namun beberapa tahun lalu telah hilang dan diduga dicuri.
Lebih lanjut, Pak Pendi mengatakan bahwa
Kekunaan Mleri ini pernah diteliti oleh seorang professor asal Jepang yang
bernama Nakada. Beliau membaca kalimat pertama pada prasasti yang menggunakan
bahasa sansekerta, yang berbunyi “Nawi
Gena Waktu Yang Sukma” berarti salam, atau dalam agama Islam berbunyi
Assalamu’alaikum. Kelanjutan dari salam tersebut, sampai sekarang belum
diketahui.
Berikut gambar dari artefak-artefak yang ada di Kekunaan Mleri
Relief harimau putih yang menurut cerita sering menampakkan wujud sebagai harimau putih pada malam-malam sakral, misal jumat legi.
Sebuah Lingga-Yoni,
perlambangan Dewa Siwa tentang kehidupan
Sekian info dari saya, sampai jumpa lagi kawan. Salam Pariwisata ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar